(021) 4514 151 0878 8002 8204 4064

Butuh informasi lebih lanjut? Hubungi Kami.

Tentang Top
Brand
Award

Intro Top
Brand

Award

Pentingnya menganalisa performa merek merupakan prioritas bagi perusahaan. Dengan menganalisa performa, perusahaan mampu mengevaluasi dan menentukan strategi untuk mengembangkan merek mereka. Untuk itu, Frontier Research mengembangkan sebuah konsep tentang Top Brand yang berbasis riset untuk memahami performa merek. Performa merek tersebut kemudian diukur dalam Mind Share, Market Share dan Commitment Share.

Sejak tahun 2000, Top Brand Award telah menjadi pioneer dalam indikator performa merek di Indonesia. Bahkan bahasan tentang Top Brand Award selalu menjadi perhatian para pemilik merek. Kini, 90% dari pelanggan mengenali logo Top Brand yang ada pada kemasan produk dan iklan televisi. Logo Top Brand juga terbukti memainkan peran penting dalam memengaruhi keputusan pembelian pelanggan.

Top
Brand

Award

Memiliki lebih dari 500 kategori penghargaan, Top Brand Award adalah ajang penghargaan paling dinanti oleh insan brand Indonesia. Dengan jumlah kategori yang besar, acara penghargaan Top Brand Award diadakan dua kali dalam setahun: Top Brand Award Fase 1 dan Fase 2.

Pemenang Top Brand Award dipilih berdasarkan hasil survei (TBI) yang dilakukan secara independen oleh Frontier. Di tahun 2018, survei Top Brand melibatkan lebih dari 12.000 responden dan dilaksanakan serentak di 15 kota besar Indonesia. Kota-kota besar itu meliputi: Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Manado dan Denpasar.

Top
Brand

For Teens

Pasar remaja merupakan pasar yang menjanjikan sekaligus menantang dibandingkan pasar untuk usia lainnya. Para remaja memiliki banyak pilihan produk dari berbagai merek yang dapat mereka terima. Layaknya pelanggan pada umumnya, remaja akan memilih merek yang mereka anggap terbaik. Untuk mendapatkan data valid, Survei Top Brand for Teens diselenggarakan di lima kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan, serta melibatkan 1.000 responden.

Top Brand for Teens hadir sebagai bagian dari Top Brand Award khusus produk-produk yang termasuk dalam pasar remaja. Penghargaan Top Brand for Teens diperoleh sebagai bentuk kemampuan merek dalam menjadi yang paling TOP bagi pelanggan di usia remaja.

Top
Brand

For Kids

Top Brand for Kids merupakan bagian dari Top Brand Award yang khusus ditargetkan untuk produk anak-anak. Survei untuk Top Brand for Kids sendiri dilakukan di lima kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan, serta melibatkan 2.500 responden.

Penghargaan Top Brand for Kids diberikan sebagai apresiasi kepada perusahaan yang telah berhasil membangun merek untuk pasar usia anak. Lebih dari itu, Top Brand for Kids juga merupakan sarana benchmarking dari para pemilik merek untuk mengetahui kekuatan merek mereka di mata masyarakat. Sedangkan masyarakat memiliki preferensi dalam memilih produk bagi anak mereka dengan mengetahui adanya logo Top Brand for Kids.

Handi
Irawan D.

D.

Pendiri Top Brand Award

Handi Irawan adalah pendiri dari Frontier, sebuah perusahaan holding dengan unit-unit bisnis strategis di berbagai bidang, terutama dalam bidang riset, digital marketing, pelatihan pemasaran dan kepuasan pelanggan. Beliau juga merupakan pendiri dari Top Brand, ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Award), IMAC (Indonesia’s Most Admired Companies), Marketing Award, ReBi (Rekor Bisnis) dan pencetus Hari Pelanggan Nasional yang dirayakan setiap tanggal 4 September.

Pesan Pendiri Top Brand

“Para CEO, CMO & marketer selalu mencoba mencari jawaban dari pertanyaan berikut: apakah ada sebuah strategi yang dapat dianggap sebagai standar dalam membangun merek? Logikanya, jawabannya ya dan juga tidak. Kita dapat menjawab ya, karena ada banyak pola-pola yang mirip dalam membangun merek yang sukses. Kita dapat menjawab tidak, karena kita mengetahu strategi-strategi yang lampau tidak menjamin kesuksesan yang sama di masa mendatang.

Pasar yang dinamis, perilaku pelanggan yang cepat berubah dan perkembangan teknologi, termasuk di dalamnya media digital, telah mendorong munculnya pertanyaan apakah kita dapat yakin bahwa strategi mutakhir dalam membangun merek ini benar-benar ada. Maka dari itu, hal terbaik yang dapat dilakukan marketer adalah menggabungkan proses belajar dari strategi-strategi yang sukses dengan kemampuan untuk memprediksi tren di masa mendatang.Perbedaan antara cara membangun merek secara tradisional dan cara yang kini dilakukan kian jelas. Mitos bahwa sebuah brand dibangun dalam waktu lama pun sudah tidak relevan lagi. Kita dapat belajar dari masa lalu dalam hal membangun sebuah merek. Namun, untuk menghadapi masa depan, kita perlu mempertanyakan kesakralan dari strategi ini. Oleh karena itu, yang nyata bukanlah strategi yang mutakhir, namun kemampuan marketer yang mutakhir.”

Pendiri Top Brand Award

Handi Irawan adalah pendiri dari Frontier, sebuah perusahaan holding dengan unit-unit bisnis strategis di berbagai bidang, terutama dalam bidang riset, digital marketing, pelatihan pemasaran dan kepuasan pelanggan. Beliau juga merupakan pendiri dari Top Brand, ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Award), IMAC (Indonesia’s Most Admired Companies), Marketing Award, ReBi (Rekor Bisnis) dan pencetus Hari Pelanggan Nasional yang dirayakan setiap tanggal 4 September.

Pesan Pendiri Top Brand

“Para CEO, CMO & marketer selalu mencoba mencari jawaban dari pertanyaan berikut: apakah ada sebuah strategi yang dapat dianggap sebagai standar dalam membangun merek? Logikanya, jawabannya ya dan juga tidak. Kita dapat menjawab ya, karena ada banyak pola-pola yang mirip dalam membangun merek yang sukses. Kita dapat menjawab tidak, karena kita mengetahu strategi-strategi yang lampau tidak menjamin kesuksesan yang sama di masa mendatang.

Pasar yang dinamis, perilaku pelanggan yang cepat berubah dan perkembangan teknologi, termasuk di dalamnya media digital, telah mendorong munculnya pertanyaan apakah kita dapat yakin bahwa strategi mutakhir dalam membangun merek ini benar-benar ada. Maka dari itu, hal terbaik yang dapat dilakukan marketer adalah menggabungkan proses belajar dari strategi-strategi yang sukses dengan kemampuan untuk memprediksi tren di masa mendatang.Perbedaan antara cara membangun merek secara tradisional dan cara yang kini dilakukan kian jelas. Mitos bahwa sebuah brand dibangun dalam waktu lama pun sudah tidak relevan lagi. Kita dapat belajar dari masa lalu dalam hal membangun sebuah merek. Namun, untuk menghadapi masa depan, kita perlu mempertanyakan kesakralan dari strategi ini. Oleh karena itu, yang nyata bukanlah strategi yang mutakhir, namun kemampuan marketer yang mutakhir.”

© 2022.   Hak Cipta oleh    Dilindungi Undang-undang